Profil Desa Wanayasa

Ketahui informasi secara rinci Desa Wanayasa mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Wanayasa

Tentang Kami

Profil Desa Wanayasa, Banjarnegara, pusat pemerintahan kecamatan yang strategis di jalur wisata Dieng. Mengulas potensi desa wisata melalui Sikelir Land, kekayaan agrikultur dataran tinggi, serta tantangan geologis yang membentuk karakter masyarakatnya.

  • Gerbang Strategis Menuju Dieng

    Berperan sebagai ibu kota kecamatan dan jalur perlintasan utama bagi wisatawan menuju Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng dari arah selatan.

  • Penggerak Desa Wisata

    Mengembangkan potensi pariwisata berbasis alam dan rest area melalui destinasi unggulan seperti Sikelir Land dan Air Terjun Sipawon.

  • Kawasan Agraris Subur di Dataran Tinggi

    Menjadi bagian dari lanskap pertanian subur di Banjarnegara yang menghasilkan komoditas hortikultura, perkebunan teh, dan kopi.

Pasang Disini

Terletak di lereng pegunungan yang menjadi bagian dari koridor utama menuju Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, Desa Wanayasa tidak hanya berfungsi sebagai pusat administrasi Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Desa ini merupakan etalase terdepan yang merefleksikan perpaduan antara potensi agraris yang subur, rintisan pariwisata yang menjanjikan dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi tantangan alam. Sebagai ibu kota kecamatan, Wanayasa menjadi simpul penting bagi denyut perekonomian, sosial, dan pemerintahan bagi 16 desa lain di sekitarnya.Berada di jalur provinsi yang ramai dilintasi wisatawan, Desa Wanayasa memegang peran strategis. Posisi ini menempatkannya sebagai beranda bagi para pelancong sebelum mereka menanjak lebih tinggi menuju pesona kawah, candi, dan hawa sejuk Dieng. Namun desa ini menolak hanya menjadi sekadar perlintasan. Melalui pengembangan potensi lokal, Wanayasa berupaya mencatatkan namanya sebagai destinasi mandiri yang layak disinggahi, menawarkan pengalaman unik yang berakar dari kekayaan alam dan kreativitas warganya. Artikel ini akan mengulas secara mendalam profil Desa Wanayasa, dari kondisi geografis, demografi, potensi ekonomi, hingga tantangan dan prospeknya di masa depan.

Lokasi Strategis dan Kondisi Geografis

Desa Wanayasa secara administratif merupakan pusat dari Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara. Letaknya berada di bagian utara dari kabupaten tersebut, pada ketinggian rata-rata di atas 1.100 meter di atas permukaan laut (mdpl), menjadikannya kawasan berhawa sejuk sepanjang tahun. Secara geografis, desa ini dikelilingi oleh topografi perbukitan dan lembah yang menjadi ciri khas dataran tinggi. Salah satu penanda geografis paling terkenal di wilayah ini ialah Tanjakan Sikelir, sebuah ruas jalan menanjak dengan kelokan tajam yang menjadi bagian dari jalur utama Banjarnegara-Batur-Dieng.Luas wilayah Kecamatan Wanayasa secara keseluruhan mencapai 82,01 km² atau sekitar 8.201,12 hektare. Meskipun data spesifik untuk luas Desa Wanayasa tidak dapat dipublikasikan secara terperinci, sebagai pusat kecamatan, wilayahnya mencakup area permukiman yang padat, perkantoran pemerintah, fasilitas umum, serta lahan pertanian. Batas wilayah Kecamatan Wanayasa meliputi:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kecamatan Batur dan Kecamatan Pejawaran

  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Pagentan

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kecamatan Karangkobar dan Kecamatan Kalibening

Struktur tanah di kawasan Wanayasa didominasi oleh jenis tanah Andosol dan Latosol yang subur, hasil dari aktivitas vulkanik purba. Kondisi ini menjadikan lahan di sekitarnya sangat produktif untuk kegiatan pertanian, terutama hortikultura sayuran, tanaman perkebunan seperti teh dan kopi, serta berbagai jenis buah-buahan. Namun, kontur tanah yang curam dan curah hujan yang tinggi juga menyimpan tantangan geologis. Wilayah di sekitar Tanjakan Sikelir, Desa Wanayasa, tercatat sebagai salah satu titik rawan longsor di Kabupaten Banjarnegara, sebuah fakta yang menuntut kesiapsiagaan tinggi dari pemerintah dan masyarakat setempat.

Demografi dan Dinamika Sosial

Sebagai pusat kecamatan, Desa Wanayasa memiliki dinamika kependudukan yang lebih heterogen dibandingkan desa-desa penyangga di sekitarnya. Data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) untuk Kecamatan Wanayasa mencatat jumlah penduduk lebih dari 46.000 jiwa. Walaupun tidak ada angka pasti untuk Desa Wanayasa, sebagai pusat kegiatan, desa ini memiliki kepadatan penduduk yang relatif tinggi. Konsentrasi penduduk terbesar berada di sepanjang jalan utama dan di sekitar pusat pemerintahan serta pasar.Mayoritas penduduk di wilayah Wanayasa menggantungkan hidupnya pada sektor agraris. Mereka berprofesi sebagai petani sayuran seperti kentang, kubis, dan wortel, serta petani komoditas perkebunan. Selain itu, seiring berkembangnya status Wanayasa sebagai jalur wisata, sektor perdagangan dan jasa mulai menunjukkan pertumbuhan signifikan. Banyak warga yang membuka warung makan, toko kelontong, bengkel, hingga penginapan sederhana untuk melayani para pelancong dan pengendara yang melintas.Kehidupan sosial masyarakatnya sangat erat dan komunal. Semangat gotong royong masih terjaga, terbukti dari respons cepat warga dan berbagai organisasi relawan lokal saat terjadi bencana alam seperti tanah longsor. Keterlibatan Pemerintah Desa (Pemdes) Wanayasa, sebagaimana sering dikutip dalam laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, menjadi kunci dalam mengoordinasikan aksi tanggap darurat bersama warga, TNI, POLRI, dan relawan gabungan. Dinamika ini membentuk karakter masyarakat yang tangguh, adaptif, dan memiliki solidaritas sosial yang kuat dalam menghadapi tantangan alam.

Perekonomian Desa Berbasis Agrowisata

Perekonomian Desa Wanayasa ditopang oleh dua pilar utama: pertanian dan pariwisata rintisan. Sektor pertanian telah lama menjadi tulang punggung, memanfaatkan kesuburan tanah dataran tinggi. Kecamatan Wanayasa dikenal sebagai salah satu lumbung sayuran di Banjarnegara. Selain itu, wilayah ini juga merupakan area pengembangan komoditas bernilai ekonomi tinggi seperti teh dan kopi arabika, yang didukung oleh iklim mikro yang sesuai. Di Kecamatan Wanayasa bahkan terdapat pabrik pengolahan teh yang menampung hasil panen dari perkebunan rakyat di sekitarnya.Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Desa Wanayasa bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara mulai serius menggarap potensi pariwisata. Status "Desa Wisata Wanayasa" disematkan untuk mendorong pengembangan daya tarik lokal. Andalan utamanya ialah Sikelir Land, sebuah rest area yang dikembangkan di lokasi strategis dengan pemandangan perbukitan yang memukau. Sikelir Land tidak hanya berfungsi sebagai tempat istirahat yang nyaman bagi pengendara, tetapi juga sebagai spot foto yang menarik dan pusat promosi produk lokal. Pengembangan ini merupakan langkah cerdas untuk menangkap peluang dari arus wisatawan yang melintasi desa.Selain Sikelir Land, Desa Wanayasa juga memiliki daya tarik alam berupa Air Terjun Sipawon. Meskipun belum sepopuler curug lain di Banjarnegara, keberadaan air terjun ini menambah portofolio wisata alam desa. Jika dikelola dengan baik, melalui perbaikan akses dan promosi yang gencar, Air Terjun Sipawon berpotensi menjadi destinasi pendukung yang memperpanjang durasi kunjungan wisatawan di Wanayasa. Kolaborasi antara pertanian dan pariwisata melahirkan konsep agrowisata, di mana pengunjung tidak hanya menikmati pemandangan, tetapi juga dapat merasakan pengalaman memetik sayur atau belajar tentang proses pengolahan kopi dan teh langsung dari petani.

Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan

Sebagai ibu kota kecamatan, Desa Wanayasa menjadi pusat berbagai layanan publik. Kantor Camat, Polsek, Koramil, hingga Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Wanayasa berlokasi di desa ini. Keberadaan fasilitas tersebut menjadikan Wanayasa sebagai pusat administratif yang vital. Pada pertengahan tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara bahkan memulai proyek pembangunan gedung baru Puskesmas Wanayasa untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat di seluruh kecamatan.Pemerintah Desa Wanayasa memainkan peran aktif dalam pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu fokus utama pemerintah desa, bekerja sama dengan lembaga yang lebih tinggi, ialah mitigasi bencana. Mengingat tingginya risiko longsor di Tanjakan Sikelir, Pemdes secara rutin terlibat dalam upaya pembersihan material longsor, sosialisasi kesiapsiagaan, dan koordinasi dengan BPBD serta Bina Marga. Kecepatan respons ini sangat krusial untuk memastikan jalur ekonomi dan wisata menuju Dieng tetap terbuka dan aman.Visi pembangunan desa diarahkan untuk mengoptimalkan posisi strategisnya. Selain infrastruktur dasar seperti jalan dan drainase, pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM menjadi prioritas. Dukungan terhadap kelompok tani, pengrajin lokal, dan pelaku usaha kuliner diharapkan dapat memperkuat fondasi ekonomi desa, sehingga tidak hanya bergantung pada sektor pertanian konvensional. Digitalisasi layanan dan promosi desa wisata melalui media sosial juga menjadi bagian dari strategi untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Tantangan terbesar yang dihadapi Desa Wanayasa bersifat geologis. Ancaman tanah longsor, terutama saat musim hujan dengan intensitas tinggi, menjadi risiko laten yang dapat melumpuhkan aksesibilitas dan membahayakan keselamatan warga. Penanganan jangka panjang memerlukan rekayasa teknis yang komprehensif pada tebing-tebing curam serta penguatan sistem drainase di sepanjang jalan provinsi. Selain itu, isu lingkungan seperti penggundulan hutan di area hulu juga menjadi perhatian yang dapat memperburuk risiko bencana hidrometeorologi.Di sektor pariwisata, tantangannya terletak pada peningkatan kualitas layanan dan diversifikasi produk wisata. Sikelir Land dan Air Terjun Sipawon memerlukan pengelolaan yang lebih profesional, termasuk dalam hal kebersihan, keamanan, dan promosi. Wanayasa perlu menciptakan "sesuatu yang lebih" agar wisatawan tidak hanya berhenti sesaat, melainkan sengaja datang untuk menikmati apa yang ditawarkan desa ini.Meskipun demikian, prospek Desa Wanayasa sangat cerah. Posisinya yang tak tergantikan sebagai gerbang menuju Dieng merupakan modal sosial dan ekonomi yang luar biasa. Pembangunan infrastruktur yang terus berjalan, termasuk peningkatan kualitas jalan provinsi dan fasilitas kesehatan, akan semakin membuka keterisolasian dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan kepemimpinan yang visioner dan partisipasi aktif dari warganya, Desa Wanayasa memiliki semua modal untuk berkembang menjadi sebuah desa yang mandiri secara ekonomi, tangguh dalam menghadapi bencana, dan dikenal sebagai destinasi agrowisata yang menawan di jantung Banjarnegara.